Daftar Blog Inspirasi

Buku sekaligus Undangan karya kami

bahwa Dia adalah Cinta

Whiji Thukul,Tan Malaka,Marsina dan Munir

Mereka Tidak Mati:Kami Berlipat Ganda,Ide Kami Bergerilya

Laskar Buku

Berkhidmat untuk menyenangkan Hati Rasulullah SAW

Menyatu dengan Semesta

Dan Ketika Kerinduan Membawa Sepasang Kekasih Untuk Bersatu.

Membaca Bikin hIdup Lebih Bermakna

4500 Judul buku berbagai genre siap dibaca dan dipinjam gratis.

Senin, 29 Maret 2010

Air Mata Kaco (Kisah ;Diskriminasi Pelayanan Publik)

Tanggal 24 januari 2010 lahir seorang anak yang bernama Kaco dari pasangan Muslimin dan Rosdiana bertempat tinggal di Desa Lapeo Kec. Campalagian Kab. Polewali Mandar Sulawesi Barat, karena kekurangan biaya dan keluarga tergolong miskin Kaco dilahirkan atas bantuan Dukun terlatih tepat jam 02.00 malam. Melihat wajah Kaco dukunnya tersentak dengan kelainan Kaco, seperti: kepala membesar, dobel jenis kelamin , mempunyai gigi , dan ekor sepanjang kurang lebih 1,5 cm. Tiga hari kemudian ekor yang panjangya 1,5 cm masuk menjadi lubang dibelakangnya, warga disekitar kampung halaman kaco dilahirkan hangat membicarakan tentang kelainan kaco.Akhirnya pemerintah Desa dan pemerintah Kecamatan menyarankan kepada keluarga Kaco agar segera membawa anaknya ke puskesmas.

1. Senin, 01 Februari 2010
a. Orang tua Kaco membawa Kaco yang dalam keadaaan kritis ke Puskesmas Campalagian.
b. Karena mengalami keadaan kritis,dan ketidamampuan penanganan, Pihak Puskesmas memberikan surat rujukan agar pasien (Kaco) dibawa ke RSUD POLMAN.
c. Kaco diterima pihak RSUD dan dengan fasilitas JAMKESDA, semua biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah Daerah.
d. Dokter anak Siharjo Boko mengatakan tidak mampu menangani pasien penderita Hydrosepalus.

2. Selasa,02 Februari 2010
a. Dokter Siharjo Boko mengeluarkan surat Rujukan agar Kaco dirujuk ke RSW Makassar, sebagai salah satu Rumah Sakit terkemuka yang ada di Indonesia Timur

3. Rabu, 03 Februari 2010
a. Petugas PPATRS PT.ASKES mengeluarkan surat Keabsahan JAMKESMAS (SKP) dengan nomor SKP : 1818R00102100000211 dengan nomor Kartu JAMKESMAS : 450/027/DSTT.


4. Jumat 05 Februari 2010
a. (14.00) Kaco dan seorang pasien (Arina 9 tahun) dengan menggunakan fasilitas Ambulance dari RSUD Polman, ditemani Ibu Smd seorang kepala Keperawatan II RSUD Polman dan seorang perawat lainnya menuju ke RSW Makassar.
b. (21.00) tiba di RS. Wahidin dan kemudian dijemput didepan IRD
c. Karena tidak memiliki kartu JAMKESMAS, petugas loket IRD tidak menerima pasien (kaco) sebagai pasien tanggungan JAMKESMAS dan dikategorikan sebagai pasien Umum
d. Ibu SMD langsung meninggalkan RSW. keluarga pasien terlantar di RSW Makassar
e. (22.00) Muslimin (ayah Kaco) menghubungi pengurus DKR Polman dan menjelaskan tentang kondisi pasien dan keluarga di RSW. Dari hasil komunikasi tersebut, DKR Polman menyarankan kepada keluarga pasien agar tetap bertahan di Makassar dan akan segera menyusul ke Makassar

5. Sabtu, 06 Februari 2010
a. (16.00) Pihak DKR Polman tiba di Makassar
b. DKR ditemani keluarga pasien menemui petugas loket dan menjelaskan status dan kondisi pasien dengan memperlihatkan Surat keputusan dan Surat Edaran MENKES serta menjelaskan isi JUKLAT DKR.
c. Petugas loket merubah status pasien dari pasien umum menjadi pasien dalam tanggungan JAMKESMAS. Dibuktikan dengan terbitnya surat keabsahan peserta JAMKESMAS dari petugas PPATRS PT.ASKES Makassar yang bernomor : SKP 1801R00102100000613 nomor kartu JAMKESMAS : 450/027/DSTT.
d. Kaco dipindahkan dair IRD ke lontara IV (lantai atas kelas III)

6. Senin, 08 Februari 2010
a. Rencana I tindakan operasi Kaco dibatalkan tanpa alasan yang jelas oleh dokter bedah
b. Tindakan operasi dijadwalkan ulang pada tanggal 10 februari 2010


7. Rabu, 10 Februari 2010
a. Operasi kembali dibatalkan dengan alasan tidak adanya persiapan yang matang.
b. Tindakan operasi ditunda sampai pada tanggal 15 Februari 2010.

8. Senin, 15 Februari 2010
a. Operasi ditunda dikarenakan stok darah di Laboratorium RSW untuk darah AB yang dibutuhkan habis.
b. Sesuai petunjuk surat pengantar dari laboratorium DKR menuju ke UTD jl.Perintis KM.11 Makassar, dengan uang jaminan sebesar Rp.160.000 darah dititip di Lab RSW.

9. Selasa, 16 Februari 2010
a. Operasi dilaksanakan dengan normal dan lancar.
b. Darah yang telah disiapkan tidak digunakan.
c. (sore) pasca operasi pasien dibawa keruangannya kembali yang seharusnya di bawa ke ruangan VICU (ruangan pemulihan) untuk memulihkan luka pasien dengan alasan yang tidak jelas.

10. Kamis, 18 Februari 2010
a. Surat SKP Jamkesmas dipertanyakan kembali oleh pihak RSW dengan alasan tahun kelahiran yang tercantum pada surat SKP tidak sesuai dengan tahun kelahiran pasien (dalam JAMKESMAS, tahun kelahiran kaco adalah 1945 padahal tahun 2010)
b. Pihak DKR memberikan klarifikasi kepada pihak RSW bahwa kesalahan pencatatan terjadi dikarenakan kesalahan dari pihak PPATRS.
c. Pasien dibawa keruangan pemeriksaan USG. Hal tersebut kontradiksi dengan penyampaian dokter bedah. Karena, menurut dokter bedah pasien tidak boleh dibawa kemana-mana karena bisa mengakibatkan infeksi pada pada luka pasien.


11. Minggu, 21februari 2010
a. Saat kondisi pasien mengalami drop ditandai dengan demam yang sangat tinggi dan muka pucat, Dr. Hld sebagai dokter penanggungjawab pasien menyimpulkan bahwa pasien mengalami infeksi pada luka sumsum tulang belakang dan kelainan yang muncul pada wajahnya diakibatkan kurangnya Hb dalam darah pasien.
b. Tanpa sepengetahuan DKR, bagian Laboratorium mengambil sampel darah pasien sebanyak dua kali. Dengan alasan dipergunakan untuk pemeriksaan darah rutin.
c. Dr. Hld menyatakan apabila pasien mengalami kondisi maka yang harus dilakukan adalah segera melakukan transfusi darah secepatnya .
d. (malam hari) pasien mengalami gejala yang disebutkan Dr. Hld (drop) namun faktanya, tidak dilakukan transfusi darah dikarenakan dokter yang menangani mempertanyakan perihal yang tertulis pada status pasien.
e. Keluarga pasien mencoba menghubungi Dr. Hld, terkait dengan status pasien, namun tidak dikonfirmasi.

12. Senin, 22 februari 2010
a. (08.30) Kaco akhirnya meninggal dunia dikarenakan infeksi akibat perban luka yang tidak pernah diganti
b. DKR mencoba mempertanyakan persoalan infeksi tersebut via telepon kepada dokter Hld, namun pihak RSW saling melempar kesalahan antar dokter bedah dan dokter anak.
==========================
=================================
28 hari merupakan usia yang sangat singkat bagi seorang kaco untuk merasakan indahnya dunia...
namun, bagi kita adalah sebuah pelajaran yang amat berharga bagaimana lebarnya disparitas keadilan yang ada di negara ini, bagaimana orang tua yang rela berkorban apapun untuk kesembuhan anaknya dengan uang Rp.17.000 di kantongnya....
Kaco adalah satu dari sekian banyak korban dari diskriminasi pelayanan publik yang ada di negara ini...
saat ini, satu-satunya tuntutan orang tua Kaco adalah "TERUNGKAPNYA KEBENARAN"
=======================================================
kronologis ini berdasarkan keterangan dan kesaksian langsung dari orang tua kaco dan teman2 DKR(dewan kesehatan rakyat) Polman...
sampai hari ini, rekam medik yang merupakan rangkaian tindakan medis yang dilakukan RS dan merupakan hak pasien untuk mengetahuinya, masih ditangan pihak RS...
=======================================================
Sumber; Berdasarkan Data dari Dampingan teman2 Mahasiswa.http://www.facebook.com/profile.php?v=app_2347471856&ref=profile&id=1508903102#!/notes/ibnul-hayat-tanrere/air-mata-kaco/380880158897

Minggu, 28 Maret 2010

Wanita Menyet; Why Not ???


Fenomena seputar kehidupan cinta mengenai apakah layak wanita untuk mengatakan sayang atau cintanya kepada pria (manusia modern menamainya “ menyet”) masih kerap kali diperdebatkan dan disiskusikan . Wanita yang nota bene makhluk yang lembut kerap kali menahan diri untuk menyet karena menurut dia itu merupakan hal yang tabu . Ada kisah yang menarik ;

Suatu ketika seorang perempuan yang berteman dengan seorang pria jatuh cinta dengan pria tersebut, dia sangat menyayanginya sehingga dia memberikan perhatian yang lebih dibanding hari – hari sebelumnya. Berbulan – bulan dia lalui dengan hati yang gunda gulana,cemas , takut ,sayang bercampur aduk. Apakah saya akan mengungkapkan perasaanku kepada KaKanda ?tapi saya kan perempuan, mana mungkin saya yang memulai , ditaruh mana muka saya (“kata perempuan tersebut dalam hati”).

Hari demi hari telah berlalu, Pria tersebut akhirnya menikah dengan perempuan yang lain. Perempuan tadi sangat terpukul setelah mengetahui orang yang dia sayangi telah menikah dengan orang lain. Suatu ketika dia bertemu dengan pria tersebut;

    Si perempuan :( Dengan wajah lesu dia mengatakan ) Kanda, sy turut berbahagia atas pernikahannya . Si Pria : Terima kasih Dinda, tapi kenapa wajahmu tidak seceria dulu lagi. Si Perempuan : Tidak ada apa2 Kak. Si Pria : Engkau jangan bohong, sy tahu pasti ada sesuatu yg kau sembunyikan dariku. ( Setelah didesak ,akhirnya perempuan itu juga mengatakan) Si permpuan : Aku dulu sangat menyayangi kanda dan berniat untuk merajut kasih dalam membingkai kehidupan ini tapi aku tak mau mengatakannya. Si Pria : Astagaaaaaa, (dengan wajah dan suara heran) Aku pun juga dulu berpikiran sama Adinda, tapi sy punya kelainan .semacam penyakit “ demam panggung” jadi aku tak berani mengatakannya. Si Putih teman SmU ku dulu datang bertemu dengan saya dan mengatakan dia juga menyayangi saya. Jadi, aku terima ajakannya untuk Mengauri samudera kehidupan ini. Setelah mendengarkan penjelasan dari Pria itu , Perempuan tersebut langsung berlari pulang kerumahnya tanpa pamit dipenuhi dengan rasa penyesalan.


Menurut M. Quraish Shihab para pakar berpendapat bahwa lelaki biasanya lebih berperan aktif, sedang wanita lebih banyak menerima ajakan, bukan mengajak . Karena itu biasanya lelaki “ merasa takut atau curiga” mengahadapi wanita yang lebih berperan aktif dalam mengajak. Tapi itu bukan sepenuhnya kodrati manusia, namun juga dibumbui oleh pengaruh budaya dan sejarah perjalanan umat manusia.

ketika saya dikampung halaman , saya sering memperhatikan Ayam – ayam peliharaan nenek saya. Saya tidak pernah melihat seekor ayam betina merayu ataupun mengajak ayam jantan bahkan sama sekali juga tidak pernah ada ayam betina bertengkar dan berkelahi memperebutkan seekor ayam jantan.

Dalam fenomena sekarang wanita terrlihat ada kecenderungan sementara untuk berperan lebih aktif , merayu dan mengajak . Sejarah umat manusia khususnya agama islam , Konon kabarnya Istri Nabi Muhammad SAW yakni Khadijah ra yang terlebih dahulu menyampaikan simpati/cintanya secara terhormat kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Bahkan pula Putri Nabi Syua’ib pernah memberikan isyarat kepada ayahnya tentang simpatinya kepada Nabi musa as. (QS. Al Qashash <28>: 26).

Jadi, menurut saya tidak masalah jika seorang perempuan “menyet “ atau mengatakan simpati dan sayangnya kepada seorang pria . Namun, dilakukan dengan rasa hormat dan batas – batasan tertentu sesuai dengan adat dan syariat agama. Karena bukan cuma kodrat manusia tapi pengaruh budaya dan sejarah umat manusia mengaminkan demikian . Jangan sampai kita seperti kisah perempuan yang diatas menyembunyikan perasaanya demi ego dan akhirnya dia pun sangat menyesal. “ Bukan penyesalan namanya jika dia datang pada awal “.

Makassar, 28 Maret 2010.

Kenapa Doa Raja yg Dzalim Engkau Kabulkan?


Ketika telah menyelesaikan studi di perguruan tinggi, Do’a yang paling sering diminta orang – orang adalah meminta kepada Tuhan untuk diberikan pekerjaan yang baik.

Ketika sedang mendapatkan pekerjaan ,harta serta umur yg cukup, orang sering berdo’a untuk diberikan petunjuk agar mendapatkan pendamping hidupnya/kekasih menuju Kesempurnaan.

Ketika kita jatuh sakit ,sebagai orang yang beriman kita memohon kepada Tuhan agar penyakit yg kita derita sekiranya disembuhkan.


Namun ada yang do’anya cepat dijabah ada pula yang belum. Hal ini seperti yg dibahasakan KH. Jalaluddin Rakhmat dalam salah satu karyanya ,dibagian buku tersebut ada kisah yang diambil dari hadits Qudsi yang sangat menyentuh bagi saya, kurang lebih kisahnya seperti ini ;


Pada zaman dulu ada seorang raja yang sepanjang hidupnya melakukan kedzaliman , kejahatan, penindasan terhadap rakyatnya, ketika itu dia jatuh sakit dan para tabib dinegerinya angkat tangan untuk mengobatinya bahkan beberapa tabib sudah mengatakan agar raja mengucapkan salam perpisahan . Hanya ada satu obat yang bisa menyembuhkan raja tersebut yakni satu jenis ikan tapi jenis ikan tersebut sangat sulit untuk didapatkan karena hanya musim tertentu muncul dipermukaan laut. Tuhan mendengarkan kisah raja yang dzalim tersebut dan memerintahkan malaikat untuk menggiring ikan – ikan tersebut agar muncul dipermukaan dan masuk dalam perangkap yang dipasang oleh raja tersebut. Dan Akhirnya raja itu sembuh dari sakitnya.

Ditempat terpisah dan Negara lain pula , ada seorang raja yang bijak, adil , baik dan sangat peduli sama rakyatnya . Dia juga jatuh sakit, penyakit dan obatnya sama dengan raja yang dzalim tersebut. Raja yg baik ini tak perlu khawatir karena ikan jenis tersebut gampang untuk didapatkan karena sudah masuk musimnya . Tuhan memerintahkan malaikatnya untuk menggiring ikan –ikan tersebut agar tak muncul dipermukaan. Raja yg bijak itu pun meninggal karena tak bisa mendapatkan ikan (obat) tersebut.

Konon ketika berada di alam malakut , Para malaikat bingung dan bertanya – tanya kenapa doa raja yg jahat itu dipenuhi sedangkan doa raja yg bijak itu tidak dipenuhi?
Kemudian Tuhan berkata“ Walaupun raja yg dzalim ini banyak berbuat dosa ,pernah juga dia berbuat baik. Sebelum meninggal dunia, masih ada amal baiknya yang belum Aku balas. Maka Ku-segerakan membalasnya,supaya dia datang kepada-Ku hanya membawa dengan dosa –dosanya. Demikian juga dengan raja yang saleh itu . Walupun ia banyak berbuat baik ,ia pernah juga berbuat buruk . Aku balas semua keburukannya dengan musibah. Menjelang kematiannya masih ada dosanya yg belum Kubalas. Maka Aku tolak doanya untuk mendapatkan kesembuhan , supaya bila ia datang kepada-Ku , ia hanya membawa amal salehnya.”


Makassar, 28 Maret 2010.

Sabtu, 27 Maret 2010

Memang Selalu Demikian.

Malam tadi kubuka buku – buku yg tersusun tak karuan dalam kamarku, ada tulisan puisi yang pernah ku kutip dari buku seorang teman . Teman yg dulunya sy kenal pendiam dan kalem kini berubah darastis, Hidupnya diubah oleh pengetahuannya tentang sastra, dia bisa “berubah menjadi orang apapun” karena keahliannya dalam berakting. Dia kerap kali menjuarai lomba puisi serta kegiatan sastra lainnya yang diadakan di Makassar. Dia dulu kuliah jurusan sastra disalah satu perguruan negeri di Makassar, informasi terakhir dia sudah menikah dengan seniornya dari almamaternya sendiri. Sy cukup salut dan berterima kasih kepada belaiu .

Ketika itu aku datang ke tempat kostnya untuk meminta tolong kepada dia untuk melatih teman -temanku karena ada kegiatan kampus yang berhubungan dengan sastra. kumelihat dia memegang buku kumpulan puisi – puisi ( Lupa judulnya) , akupun meminjam dan membuka lembar perlembar. Ada bait yang sangat aku sukai karena sinergis dengan realita – realita yg dulu aku alami. Puisi itu seperti ini ;

Memang Selalu Demikian Hadi

Setiap perjuangan selalu melahirkan
Sejumlah pengkhianat dan para penjilat
Jangan kau gusar , Hadi.

Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita
Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang
Jangan kau kecewa, Hadi.

Setiap perjuangan yang akan menang
Selalu mendatangkan pahlawan jadi – jadian
Dan para jagoan kesiangan.

Memang demikian halnya, Hadi.



Puisi itu aku pindahkan ke buku ku tapi aku lupa buku yang mana, Setelah sekian lama aku cari akhirnya aku baru menemukannya. Deretan baris kata – kata itu mengigatkan beberapa teman seperjuangan dulu waktu masih aktif “berkhidmat “ dikampus ( Bernostalgia) , Dimana komitmen untuk berkorban dan berjuang dikhianati bahkan komitmen itu dijual demi kepentingan individu dan kelompoknya, Ketika rapat dan diskusi mereka berapi – api tetapi ketika diperhadapkan “monster besar” nyalinya menciut, Ketika kita mencapai kemenangan dia paling depan dan tampil sebagai tokoh pahlawan seolah – olah dia yang sendiri menjadi creator pemenangan padahal dia datang pada saat akhir perjuangan.

Puisi ini menginspirasi saya untuk senantiasa berjuang sampai detik ini walaupun semangat ini sering dterpa badai kehidupan . Puisi ini selalu hidup ditiap zaman dan berada di tiap orang – orang yang paham tentang Kebenaran dan Keadilan.

Makassar, 27 Maret 2010

Selasa, 23 Maret 2010

Entah Kenapa.,?

Entah kenapa,
Ketika kepala dipenuhi beban, tugas, pikiran yg bercabang – cabang,seolah kepala mau pecah dengan hiruk pikuk kota
Dan kita meluangkan waktu tuk berhenti sejenak untuk memandang Pohon – pohon yang hijau mengelilingi danau dengan gelombang airnya yg terus bergerak tanpa henti seakan tanpa menunggu perintah dari angin.
Semua Beban itu terasa hilang terkikis oleh sayup –sayup angin yang dingin,
tugas yang menumpuk tenggelam dalam air yang dalam,
pikiran yang bercabang –cabang menjadi satu mensyukuri anugerah Tuhan.
Dahi yg seharian berkeruk kini berseri seri ......

Ternyata bukan aku saja yang menikmati alam ini, dipojok sana kakek tua duduk diatas kursi roda dikelilingi cucunya memandang hemparan alam yang disediakan oleh Tuhan, baginya Pemandangan yg indah ini adalah obat baginya ,hidupnya dulu menghitung hari kini kian semangat menjalani hidupnya yang seolah ratusan tahun lagi .
Entah kenapa,,,,????




Danau UnHas.23 Maret '10