Daftar Blog Inspirasi

Buku sekaligus Undangan karya kami

bahwa Dia adalah Cinta

Whiji Thukul,Tan Malaka,Marsina dan Munir

Mereka Tidak Mati:Kami Berlipat Ganda,Ide Kami Bergerilya

Laskar Buku

Berkhidmat untuk menyenangkan Hati Rasulullah SAW

Menyatu dengan Semesta

Dan Ketika Kerinduan Membawa Sepasang Kekasih Untuk Bersatu.

Membaca Bikin hIdup Lebih Bermakna

4500 Judul buku berbagai genre siap dibaca dan dipinjam gratis.

Kamis, 29 Desember 2011

Jangan Paksa Aku Jadi PNS ( a novel)

“Nak, kemarin saya ketemu dengan mamanya si abi, katanya Abi sudah 6 bulan yang lalu selesai kuliahnya” Kata Ibuku ketika aku lagi membaca surat kabar diberanda dirumah . “Terus kenapa Bu?” Dengan dahi mengkerut, aku balik tanya.  “Kan kamu bersamaan kuliahnya” jawabnya dengan suara datar. “Iya Bu, Tapi diakan dikampus swasta yang prosesnya berbeda dengan kampusku” jawabku dingin. “Lalu si ical sahabat kecilmu  yang juga se almamater dengan kau ,sudah lulus. bahkan ia sudah mau daftar PNS bulan depan” seolah menekan. “Ibuuu, dia kan beda fakultas dengan saya, dia di fakultas dewi keadilan aku di fakultas adamsmith,kurikulumnya beda, dosennya beda, gelarnya juga beda donk buu” Berusaha menjelaskan dengan tenang padahal mengelak. Itu sentulan awal yg aku ingat  dari ibuku di musim liburan kemarin, “memaksa” aku agar cepat menyelesaikan kuliah.

Namaku Lahangngeh, Aku lahir di kampung yang tak begitu terkenal kecuali kasus yang memilukan dan menggetarkan sulawesi selatan  khususnya di kabupaten chemistry pada tahun 90an,. Ketika itu umurku masih berusia 12 tahun, masih berpakaian putih merah . Ada sebuah jenis koperasi yang dapat melipatgandakan uang dalam waktu singkat, koperasi itu bernama KOSPIN (Koperasi Simpan Pinjam). Hampir dipastikan 75% penduduk dikampungku ikut berinvestasi dikoperasi tersebut bahkan warga diluar kabupaten  chemistry banyak berbondong – bondong meraup untung di KOSPIN itu. Semua kelas sosial terlibat tak pandang bulu, PNS, pengusaha, pejabat, polisi, militer, guru, penjual ikan, penjual sayur ataupun  tukang becak yang penting punya uang minimal 500 ribu silahkan bergabung, ada yang menjual emasnya, tanahnya, empangnya (tambak ikan/udang), kebunnya dan semua harta tak bergeraknya dijual untuk menanamkan modalnya dikoperasi tersebut demi mendapatkan uang yang lebih besar dari investasinya.Sangat menggiurkan ,Dalam jangka waktu satu bulan uang yang di investasikan bisa kembali dengan berkali – kali lipat.

Aku masih ingat  pemandangan yang sudah lumrah bagi masyarakat, uang yang ditaruh dalam karung diatas mobil truk dalam jumlah banyak bertumpuk – tumpuk seperti karung tumpukan beras raskin pembagian pemerintah. Para kuli mengangkat dan menaruh tumpukan uang tersebut persis perlakuan ketika mengangkat karung beras.  Bahklan Uang yang berkarung – karung itu diangkut dengan memakai alat transportasi becak. Semua kejadian itu terekam olehku, karena tetanggaku adalah seoarang distributor(perantara antara pemilik dengan nasabah). Pemilik KOSPIN ketika itu yang aku kenal hanya Dua yaitu suparman dan supardi. Namun Na’as, Kospin itu tak bertahan lama. Koperasi yang dipimpin oleh suparman dan supardi mengalami kebangkrutan dan membuat kekacauan yang luar biasa, kemarahan, kerusuhan, penjarahan, demonstrasi yang dilakukan para nasabah menyebabkan  kelumpuhan total pada Kota Chemistry . Aku beserta nenekku sampai – sampai diungsikan ke pelosok desa tempat lahir kakek nenekku. Koperasi tersebut banyak membuat orang gila karena harta benda seperti tanah, kebun dan lain sebagainya lenyap seketika demi mencapai impiannya, hal tersebut diperparah lagi karena suparman dan supardi lari entah kemana dan tidak bertanggung jawab mengembalikan uang nasabah. Semua media baik cetak maupun elektronik meliput kasus tersebut. Bulan perbulan,tahun ke tahun akhirnya kasus ini mulai dilupakan oleh masyarakat walaupun hingga saat ini masih banyak uang masyarakat yang belum dikembalikan dan menurut kabar miring terdengar suparman dan supardi masih bebas diluar sana.

Aku anak pertama dan terakhir dari keluarga yang perekonomiannya sedang – sedang saja ,tak seperti yg diceritakan oleh sinetron anak orang miskin dengan tekad dan usahanya menjadi kaya atau  anak orang kaya karena kesombongannya menjadi miskin. Pastinya aku diluar scenario sutradara atau pengarang .Aku sendiri juga tak tahu nasibku esok –esok apakah akan menjadi dari orang sedang2 saja lalu menjadi orang kaya atau sebaliknya.

Saat ini aku sudah semester tujuh di Fakultas Adamsmith Universitas Negeri Sultan Privat. Sebuah kampus terbesar dikawasan Indonesia Timur yang jarak dari tempat kelahiranku +_ 150 kilometer . Karena jaraknya begitu jauh aku memilih tinggal dirumah saudari ayahku di kota macazzar wilayah kampus itu berada  . Disana aku cuma bertahan satu semester,ada perasaan yang tidak menyenangkan jika berada dirumah sana.bukan karena tanteku beserta keluarganya tidak ramah tapi label mahasiswa yang identik dengan “kebebasan” tidak aku dapatkan dirumah sana. Jadi semester selanjutnya aku memilih tinggal bersama sepupuku yang jarak rumah dari tanteku Cuma 25 meter.
“Rumah Rotiii,.Rumah Roti..tuunnn,,tuunnn,,,”..
“Sayurr..Sayurrr..Oooiiiiii sayuuuur”..
”Ikaaaang..Ikaang sambaluuuu”.
 Terdengar dari luar rumah teriakan para pedagang pagi – pagi sudah berusaha merayu para pelanggannya. “sial,aku terlambat shalat subuh lagi” ucapku ketika  mendengar teriakan tersebut . Terlambat bangun subuh adalah penyakit yang aku berusaha berantas namun tak juga berhasil. Aku bisa antisipasi jikalau tidurku cepat namun jika begadang,ada tugas atau ada rapat sampai tengah malam maka bisa dipastikan aku bangun jam enam pagi.

Hari ini ada rapat bersama pengurus lembaga mahasiswa  Membahas minimnya fasilitas kampus dan pelayanan akademik. Makanya aku harus siap –siap.

Matahari pukul 09.00 telah berada diposisi yang telah ditentukan pencipta-Nya. Nampak sebuah gubuk kecil diapit oleh bangunan tinggi.Digubuk itulah terdapat belasan orang dengan berbagai warna akan mewarnai dunia ini. “Bismillahirrahmanirrahim..Assalamu Alaikum warahmatullahi wabarakatuh..Salam perjuangan kepada kita semua” Dengan suara serak –serak, Lompo selaku ketua BEM membuka rapat  didampingi oleh okku sekretarisnya. “Bagaimana kawan – kawan ,saya pikir kita sudah tahu maksud kita berkumpul diruangan ini dan tak hanya keluarga mahasiswa yang merasakan ketidakberesan  pimpinan fakultas ini namun kita sendiri juga merasakan hal yang sama. Sebelum saya persilahkan kepada kawan-kawan untuk mengeksplorasi masalah – masalah yang ada dikampus,saya persilahkan dulu  sekretaris saya saudara okku untuk memaparkan keluhan – keluhan yang dilontarkan oleh beberapa mahasiswa”.  Lompo menggerakkan kepalanya 30 derajat ke kanan sambil mengangkat sedikit tangan kanannya sebagai symbol mempersilahkan okku untuk berbicara.

“Terima kasih kawan Lompo” okku memulai percakapan dengan senyum khasnya yang menimbulkan dua lubang kecil di masing- masing  pipi kiri dan kanannya. “selama tiga tahun kepemimpinan Pak Buricci kita belum merasakan dampak perubahan yang nyata , begitupula setelah kita melakukan riset kecil terhadap mahasiswa mengenai kinerja kepemimpinan Pak Buricci, Saya beserta tim kecil  mendapatkan beberapa point yang perlu kita bahas bersama –sama” ungkap okku dengan gerakan tangan.

Okku mengeluarkan lipatan kertas kecil dari sakunya, kembali ia berbicara “Point pertama adalah minimnya buku – buku perpustakaan, bagaimana kita bisa melihat dunia melalui jendelanya kalau buku – buku diperpustakaan sangat sedikit itupun sudah usang” dengan volume suara yang mulai menanjak. “Dosen  akhir-akhir ini sudah malas masuk mengajar, bahkan ada yang datang cuma absen dan memberi tugas kepada mahasiswa, setelah itu mereka lenyap ditelan mobilnya”.

Bersambung....
i'am   19122011

"Pak Dosen" (Part 3)

Sebelum suara adzan maghrib berkumandang disegala penjuru kota Makassar aku harus tiba dikampus agar bisa bersiap-siap untuk memulai profesi yang aku tekuni tersebut. Dengan mengendarai motor bebek berwarna biru keluaran tahun 2001 aku melaju ikut ambil bagian bersama pengendara lainnya melewati jalanan aspal yang tiap tahun diperbaiki oleh pemerintah. Aku heran kenapa jalanan tersebut cepat rusak, mungkin ini namax mark up (mengurangi kuantitas atau kualitas komponen materi) yang berlebihan atau bisa juga klo jalanannya tahan lama maka para kontraktor – kontraktor plat merah akan kehilangan pekerjaan.

Pernah suatu ketika melewati jalanan berlubang dengan kecepatan lumayan memacu adrenalin ,aku hampir terjatuh dan hampir menabrak gerobak bakso .untunglah pada saat itu aku masih bisa mengendalikan “keliaran si blue” namun salah satu baut subreker belakangnya lepas sehingga membuat aku berjalan dan mendorongnya mencari bengkel. Si blue ,itu identitas yg aku panggilkan walaupun aku terkadang kurang berakhlak kepadanya , ia terkadang mandi ketika saat hujan tiba . Kawan – kawanku sering menertawakannya dan mengatakan “ jika ditempelkan jagung , maka jagung tersebut akan tumbuh” saking banyaknya tanah yang menempel.

Setelah melewati 3 lampu merah (lampu lalu lintas) Tampak sebuah gedung menjulang tak terlalu tinggi , berlantai empat ,berbentuk minimalis diantara rumah – rumah penduduk. Disanalah aku akan berakting. selain menguasai materi yang disampaikan ,dosen juga harus pintar –pintar berakting agar dapat menghidupkan suasana kelas yang kaku dengan sedikit guyonan. Masih sedikit mahasiswa yang datang ,memang aku datangnya cepat 1 jam lebih jadi aku putuskan untuk menunggu diruangan dosen yang agak berjauhan dengan meja – meja dosen senior. Sambil duduk aku memperhatikan meja dan kursi para dosen senior, kekakuan meja itu mengingatkanku pada peristiwa 2 bulan kemarin “kala itu ,selesai rapat semua dosen – dosen kembali beraktifitas masing-masing ,aku berjalan didekat salah seorang dosen kira2 umurnya 10 tahun lebih tua dari aku, aku memberikan senyuman tanda perkenalan namun aku tak dihiraukan ,hampir 4 kali setiap aku bertemu dgn ia aku selalu menularkan senyuman namun anti virus senyumnya lebih kebal dari virusku. “ mungkin ini efek tak ada perkenalan yg dilakukan oleh pengelola kampus. Aku tak tahu dengan alasan apa , aku beserta teman – teman dosen seangkatanku tak diperkenalkan dengan dosen – dosen senior.

Sampai saat ini ketika bertemu dan berpapasan dengan mereka aku hanya melemparkan senyum hangat tanpa bicara, kadang dibalas dengan senyum tipis, kadang juga dengan tatapan lurus seolah tak ada orang didepannya. Nasib sama yg dialami oleh teman seangkatanku ketika hendak memulai percakapan dengan salah satu dosen senior , dia malah dicuekin seolah tak ada orang didekatnya. Aku akui usiaku jauh lebih muda dari mereka,minim pengalaman,masih seumuran jagung tapi bukan berarti aku tak layak jadi dosen seperti mereka. Pernah hatiku bergumam dan mengikuti ajakan syetan yg sok jago “jika ada perlombaan ,aku berani kok beradu ketangkasan dengan mereka”.Aku heran ternyata di dunia akademik seperti ini masih ada sekat – sekat dan egosentris yang bermain.Padahal salah satu alasan aku juga memilih profesi dosen karena aku ingin menggali ilmu sebanyak – banyaknya denga cara berdiskusi, bertukar informasi, berdialek dan belajar dengan mereka karena mungkin saja mereka punya perspektif atau pengetahuan lain yang tak aku dapatkan di almamaterku”.Teriakan muadzin menyudahi lamunanku.

Moncong menara mesjid bertakbir , langit mulai gelap .gemuruh kendaaraann mahasiswa berdatangan berlomba mencari tempat parkir yang aman. Aku berjalan menuju mushollah yang berukuran 2x4 untuk bercinta bersama pemilik Cinta. Mushollah itu hanya diperuntuhkan untuk karyawan dan dosen walaupun mushallahnya tak istimewa tapi bagiku ini simbol bahwa ada jarak antara mahasiswa dengan dosennya . Setelah pertemuan yang sedikit khyusu’ itu, aku membaca kembali buku – buku untuk menyegarkan pikiran. Dilantai dua,ruangan B13 puluhan mahasiswa telah menunggu, pertemuan kali ini aku persiapkan dengan nonton film dokumeter karena tema malam ini adalah etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan. Tema yang sangat penting menurutku namun karena tuntutan kurikulum yg tak jelas hanya dibahas satu setengah jam saja, oleh karena itu aku harus memanfaatkan semaksimal mungkin waktu yang diberikan .Karena mereka adalah calon – calon pemimpin – pemimpin baik oraganisasi profit maupun non profit yang akan berpotensi membangun atau merusak bangsa Indonesia.

Sengaja aku mengorek dompet untuk membeli speaker kecil agar proses pembelajaran ini berjalan efektif. Melalui layar proyektor aku putarkan film documenter yang aku dapatkan dari kawan – kawan walhi. Agar proses menontonnya berjalan khidmat,aku matikan lampu ruangan kelas.Film pertama yg aku putarkan yaitu “bye..bye.. buyat” kejahatan PT. Newmont. Mahasiswa dgn tenang dan seksama melihat satu satunya sinar segi empat menempel didinding yang berada di ruangan itu setelah sebelumnya aku memberikan pengantar agar memperhatikan baik-baik dan nanti akan dilanjutkan diskusi mengenai film tersebut . “Apa yg anda tangkap,apa pendapat anda ,apa kritikan anda dan paparkan gagasan anda mengenai film ini nanti” kataku dengan sedikit serius sebelum lampu kupadamkan.

“Film ini didedikasikan untuk korban PT.Newmont dan korban pertambangan skala besar lainnya” Tulisan awal yang terpampan didinding bercahaya itu.kemudian disusul seorang anak kecil yang duduk sambil bernyanyi dengan suara lucu dan kalimat tak sempurna sesuai umurnya “Nyuwmon – nyuwmon dah rakusss ,diam-diam nenindas , talau tidak ditutup atu tertemar terusss”. Terdengar suara ketawa kecil – kecil dari mahasiswa.

Tulisan satu persatu huruf times new roman ukuran 14 yang berlarian dari kiri kekanan pada layar terpampan.
“6 November 1986 PT. Newmont Minahasa Raya dan pemerintah Indonesia menandatangani kontrak karya untuk konseensi pertambangan emas seluas 402.748 ha selama 30 tahun di ratatotok, Minahasa selatan- Sulawesi Utara ” kemudian muncul peta lokasi pertambangan PT. Newmont yang diawali peta Indonesia, lalu pulau Sulawesi berbentuk K ,diperkecil lagi gambar ujung atas kanan huruf K ,sehingga Nampak lokasi pertambangan tersebut. di slide selanjutnya lagi tertulis dengan deretan dan kecepatan huruf yg sama “Tahun 1988-1994. Bersama aparat keamanan, Newmont mengambil alih tanah rakyat secara paksa dan merusak tanaman milik warga Ratatotok” diselingi foto – foto pengrusakan tanaman dengan mobil alat berat tertulis lagi “17 November 1994 . Dukumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) PT.Newmont ditetapkan tanpa melibatkan secara penuh bahkan mendapatkan persetujuan Warga Buyat Pantai dan Ratatotok”.


i'am 16122012..Bersambung....

Minggu, 11 Desember 2011

"Pak Dosen" (Part 2)

             Sambil berdiri dan berjalan mendekati mahasiswa paling depan yang duduk berjejer rapi aku lanjutkan dengan suara tegas .”Kedua, Wajib Hukumnya bertanya, membantah, mengkritisi, mengomentari, menambahkan  atau apapun yg anda tidak sepakati mengenai teori,gagasan atau pernyataan yang sy lontarkan . Krn sy pahami bahwa ilmu pengetahuan itu terus berubah dan berkembang , jangan sampai anda punya buku/judul baru yg belum saya punyai atau belum tahu maka mari kita diskusikan ataukah sy tidak sempat bertanya sm Om google dan tadi siang anda menyempatkan berkunjung kerumahnya tentunya ilmu yg anda dapatkan darinya lebih fresh darisy.   jadi sekali lagi bertanya, berargumen dan sejenisnya  bukan perintah apalagi larangan tetapi kewajiban.. Kita sma2 belajar,sy jg mau belajar dgn anda. Apalagi anda rata2 sudah bekerja dan mempunyai banyak pengalaman jadi mari kita berbagi atau bertukar informasi   . Kalau anda bertanya dan sy tidak tahu maka itu menjadi PR sy untuk mencarinnya, paham maksud sy.” Beberapa mahasiswa mengganga, tercengang dan mengakuk ngakuk seolah paham maksud sy. Kesepakatan yang aku buat itu merupakan hasil kritikan(walaupun tak sempat dimuntahkan) sy terhadap beberapa pengajar – pengajar yg pernah aku temui kita menuntut ilmu di bangku sekolah dan kuliah.

penebar-nasihat.blogspot.com
            Aku melanjutkan menumpahkan gagasanku yang dari dari tersumbat oleh ketegangan “Ketiga, Forum kita ini adalah forum untuk berbuat “salah” , jadi jangan takut salah , utarakan saja gagasan anda. Sy tdk sepakat   klo ada Dosen memarahi dan mengatakan mahasiswanya bahwa kau  itu BODOH justru dialah yg bodoh. Logikannya adalah kalau kita pintar buat apa kita kuliah , justru karena kebodohannya kita lah sehingga kita mau kuliah agar menjadi pintar.  Sy juga tidak senang dengan dosen otoriterr sok pintar sok jago mengganggap bahwa dirinyalah yg paling benar . padaahal kita kan bukan pemilik kebenaran” terlihat wajah mereka serius mendengarkan dengan seksama dan sekali – kali tersenyum. “ Keempat, Mari kita bersama – sama belajar menjadi seorang manajer/pemimpin bukan belajar tentang manajemen/pemimpin. Analoginya adalah  Apakah sama atau beda orang yang belajar tentang sepak bola   dengan orang yang belajar menjadi pemain sepak bola. Beda kan . kalau kita belajar menjadi pemain sepakbola secara otomatis kita tahu tentang sepakbola. Kalau kita hanya belajar tentang sepakbola belum tentu kita bisa menjadi pemain sepak bola yg handal. Begitupula dengan manajemen”.Seorang mahasiswa mengacungkan  tangan dengan pakaian kemeja tak dikanci , rambut ala impor korea namun warna kulit dan mata  kw4 alias lokal. “Ya , silahkan”, jawabku. “Pak, jadi kalau mau seperti  SMASH , harus belajar menjadi penyanyi dan dancer ?”Suasana kelas menjadi gaduh dan terbahak – bahak karena pertanyaan yg aneh dilontarkan oleh temannya. “Yupzz” jawabku. “Anda harus belajar menjadi penyanyi bukan belajar tentang music,dance atau smash… ”

            Nah, syarat untuk mencapai atau menjadi seorang pemimpin ada 2 yaitu anda menguasai Soft Skill dan hard Skill. Soft Skill itu perangkat lunak pendidikan dan Hard Skill adalah perangkat keras pendidikan. Jika diibaratkan sebuah computer , perangkat kerasnya(Hardware)  adalah monitor,cpu,keybord sedangkan perangkat lunaknya (software) adalah windows,Microsoft,corel,dan aplikasi lainnya tidak akan dapat berfungsi secara baik jika salah satunya tidak ada. Komputer tidak akan bisa berfungsi apabila hanya punya hardware namun tidak punya software. Begitu pula dengan pendidikan , kedua – duanya saling membutuhkan. Soft skiil itu terdiri dari , kedisiplinan,kepedulian, kejujuran, kemampuan berkomunikasi, komitmen,kemampuan bekerjasama,adaptif dsb sedangkan hardskillnya adalah kurikulum atau mata kuliah yang diajarkan seperti buku buku ini (sambil mengangkat 2 buah buku yg tebal ). Ingat. Soft Skill diruang kuliah hanya sedikit yg anda dapatkan itupun ketika dosen anda mengerti dan mempraktekkannya  , anda bisa menggali lebih banyak lagi potensi – potensi tersebut di lembaga kemahasiswaan atau organisasi – organisasi kemasyarakatan lainnya. Sudah banyak fakta bahkan penelitian yg menemukan bahwa perusahaan tidak hanya mencari lulusan cumlaude namun juga punya softskill yg sy jelaskan tadi.

            Kakiku melangkah demi langkah dari depan ke belakang dan aku melanjutkan cerita “Di mata najwa  pernah ditayangkan episode yg berjudul “Sang Pendobrak” ada 3 tokoh muda yang ditampilkan dalam acara tersebut. Mewakili Akademisi ada Anies Baswedan rector kampus Paramadina, Pihak Politisi, ada Anas Urbaningrum ketua umum partai democrat terlepas apakah ia korupsi atau tidak dan pihak Pengusaha yang diwakili oleh Sandiaga s.Uno mempunyai banyak perusahaan besar. Dari 3 tokoh tersebut semuanya adalah mantan aktivis kampus (Untuk detailnya silahkan baca catatan sy dgn judul “Sang Pendobrak”). Dan masih banyak lagi orang –orang sukses dengan IPK pas-pasan, bukan berarti kita harus malas belajar dan membiarkan IPK kita turun.TIDAK. sekali lagi saling melengkapi antara Hardskill dan Softskiil.”

            Ruang kelas tetap tenang,tetap terjaga dan mata – mata mahasiswa tak berkedip memandang dan menyimak aku yang dari tadi berceloteh dan terus melanjutkan “Yang anda perlu tahu juga bahwa Ilmu yg anda pelajari ini adalah ilmu bertahan hidup bukan ilmu yang memaknai kehidupan. Apalagi ilmu ekonomi “dekat” dengan keserakaahan. Maka pelajarilah juga ilmu sastra,agama,politik,hukum,sosial dan ilmu-ilmu lainnya agar hidup anda tidak “kering”. Manfaatkan semaksimal mungkin waktu2 anda dikampus ini, banyak yg anda bisa lakukan jika memang anda benar – benar mau menjadi seorang pemimpin”..

            Setelah aku menjelaskan dan menjawab beberapa pertanyaan yg diajukan dengan santai oleh mahasiswa, mulai pertanyaan yang berat-berat sampai yang ringan2 tak dirasa waktu sudah hampir habis, pertemuan awal sengaja diporsikan untuk perkenalan dan pengantar menuju materi inti yg akan  dilanjutkan minggu depan. “Gaya” mengajar aku merupakan hasil bacaan (utamanya buku2 kritik pendidikan), renungan, pengalaman organisasi dan akumulasi gaya – gaya dosen yg aku senangi ketika masih duduk dibangku kuliah dulu (semoga mereka tercerahkan selalu). Tidak membosankan,materinya menarik,  mahasiswa enjoy(santai tapi serius),tidak terbebani ,kejujuran, semangat, berhikmah, sedikit lelucon, dan tepat sasaran (tujuan pembelajaran tercapai) kesimpulan sementara itu kata kuncinya. 

i'am 10122011 Bersambung….

"Pak Dosen" (Part 1)

http://ustadzmuslim.com
Waktu itu menunjukkan Pukul 18.30 ,waktu tersebut menunjukkan tinggal 30 menit lagi aku akan berada ditengah – tengah kerumunan mahasiswa yang akan setia mendengarkan aku berbincang – bincang.  Aku tak tahu pasti, apakah ia setia karena keterpaksaan (merupakan syarat untuk menndapatkan nilai sehinga menjadi sarjana) ataukah karena murni karena kesadaran keingintahuannya tentang keunikan dan pentingnya ilmu pengetahuan.

            Hari itu adalah hari pertama aku membawa materi dengan status dosen , makanya sebelum berhadapan langsung dengan mahasiswa harus mempersiapkan secara matang-matang apa yang hendak disampaikan. Pastinya psikologi deg-degan dan grogi akan selalu menghantui namun karena sudah ada sedikit pengalaman berhadapan orang banyak di forum waktu terlibat di lembaga kemahasiswaan dulu maka bisa di menejlah  dan yang paling penting niat fisabilillah. Insya Allah semua akan berjalan lancar jika niatnya suci dan ikhlas. Oh, iya ada beberapa alasan kenapa aku memilih profesi dosen, salah satunya yaa karena lebih mudah menda’wahkan ajaran nabi-nabi dan pahalanya lebih banyak.

            Sebelum memasuki kelas aku menyempatkan dulu untuk membersihkan debu – debu  jiwa yang menempel dengan air wudhu agar terhindar godaan – godaan syetan (Riya, Sombong dkk) . aku juga meyakini bahwa ilmu itu suci jadi untuk memperolehnya dan menyalurkannya  kita harus “bersih” salah satunya dengan berwudhu.

             Ketika hendak memasuki kelas  ,mata mahasiswa- mahasiswa yg menunggu didalam ruangan  tertuju kepadaku. Ku ucapkan salam hanya sedikit yang menjawabnya , kebanyakan berbisik – bisik dan mengobrol sambil melirik –lirik kepadaku .  Ketika  aku hempaskan ke kursi pantat dan punggungku yang dari tadi tegang , semua mata keheranan dan seolah tidak percaya klo aku yang akan mengajar mata kuliah Pengantar Manajemen. Wajar karena audiens yg aku hadapi rata – rata se usia denganku bahkan banyak yang lebih tua dariku. Ini merupakan tantangan bagiku untuk mengendalikan forum.

            Salah seorang mahasiswa baru masuk dalam kelas mengetuk pintu dan mengucapkan “Selamat Malam Pak Dosen“ . secara spontan aku bergumam “Pak” tiba- tiba secara perlahan butir – butir air menetes keluar dari rongga – rongga kulit wajahku . Agak aneh dan kupingku tidak terbiasa dengan panggilan “Pak”, batinku berkata “ kau ini bukan mahasiswa lagi tapi sudah Dosen” inilah koskwensi logis ketika berada di ranah kerja lagi pula lama kelamaan pastinya aku akan terbiasa juga.

             Agar grogi aku tidak berlarut – larut aku mulai kegiatan belajar dengan membuka salam dan membahasakan perasaan senang aku bisa berada di hadapan mereka. Setelah  itu aku lemparkan pertanyaan, “kita langsung kontrak belajar atau gimana dulu?”. Tanpa dikomandoi Serentak mereka berteriak “ perkenalan dulu Pak” . Baiklah , “klo begitu kita mulai dari ujung sana (jariku menunjuk sudut belakang kanan)”. Satu per satu mereka memperkenalkan dirinya dengan profesi dan biodata singkat masing2.

           Setelah selesai semua , aku berpura-pura mengatakan “kita langsung bahas kontrak belajar yaaa?” ,sontak mereka Protes karena aku belum memperkenalkan diri. Akhirnya aku memperkenalkan diri juga. Ketika selesai , salah seorang mahasiswi berteriak “statusnya apa Pak “. Aku jawab saja ,aku sudah bercincin (sambil memperlihatkan cincin pemberian keluarga  aku yg melekat dijari manis kananku dan  diatasnya ada batu berwarna kuning imut, namun sebelumnya aku balik agar batunya tidak kelihatan) terserah anda menafsirkan apa cincin aku ini, yg pastinya aku sudah bercincin.Raut wajah mereka seolah ada Tanda Tanya yg melekat.

            Aku buka laptopku dan menyambungkannya ke LCD yg sudah terpasang , aku buka power point yg sebelumnya aku persiapkan . terpampanlah di tembok putih kembaran tulisan yg ada dilaptopku namun ditembok itu ukurannya lebih besar dibanding yg ada dilaptopku. Kontrak Belajar (1). Mahasiswa tdk boleh terlambat Maksimun 15 menit setelah perkuliahan dimulai  Kehadiran minimal 10x pertemuan.(2)Tidak boleh merokok dalam ruangan (3)Berpakaian rapi dan sopan (4)Tidak boleh nelpon ato ditelpon , smsan, main game apalagi BBMan.(5) Penilaian a. Kehadiran b. Mid Test c. Final test d. Kuis/Tugas e. Sikap .

            “Silahkan anda kritisi,menambahkan atau mengurangi jika anda tidak sepakat. Mari kita sama –sama diskusikan. Kontrak belajar ini tidak hanya berlaku bagi anda tapi juga bagi sy” kataku dengan penuh semangat dan seolah menantang. Semua melotot sambil mengeja kata per kata. Aku lanjutkan lagi uneg – uneg yg ada dalam pikiranku dengan suara lantang “ Selain kontrak belajar tersebut ,ada beberapa hal yg sy ingin sampaikan dan perlu kita juga sepakati bersama.Pertama, Selama dalam kelas ini kita lepas dulu “baju” kita , tanggalkan dulu pangkat, title, usia tua – muda semua sekat – sekat ego yg menghambat proses belajar kita, tapi kita tetap dipayungi kerasionalan,kearifan dan moralitas.

Sabtu, 10 Desember 2011

“SBY dan Harga Mahal” (Seolah Puisi)

“SBY dan Harga Mahal”

Pak SBY yang Berwibawa, Tahukah engkau?.
Rakyat kecil Menderita dibawah naunganmu.
Kawan kami banyak Tak Sekolah.
Pendidikan semakin mahal.
Harga Buku semakin mahal.
Seragam Sekolah semakin Mahal.
Namun, gaji guru –guru rendah.
Tak semahal pengorbanannya.

Pak SBY yang Tampan, Tahukah Engkau?
Wajah – wajah Rakyat kelaparan banyak terpampan.
Harga beras melonjak.
BBM melambung tinggi.
Rakyat susah , Pejabat berpesta pora.

Pak SBY yang Pandai Bernyanyi, Tahukah engkau?
Rakyat menangis, meringis menahan sakit.
Kesehatan semakin mahal.
Obat-obatan semakin mahal.
Biaya berobat juga mahal.
Semuanya Mahal.

Pintar,Kenyang, dan Sehat hanya orang yang berduit.
Bagi mereka tak punya duit.
Hanya menjadi penonton  dan pelengkap.
Merasakan pahitnya kehidupan.


Puisi diatas adalah pesanan “Adikku” agar dibuatkan puisi tentang mengkritik SBY ,untuk tugas dari guru disekolahnya . Agar ia tak kecewa , aku paksakan untuk membuatnya walaupun aku tak terbiasa dan berpengalaman membuat puisi.  Jadi, kata – kata diatas tidak jelas bentuknya, apakah puisi, lirik, syair,curhat, atau hanya teks tapi yg penting mirip mirip  puisi..heheee..
Yang aku tahu Cuma membaca puisi , itupun puisi yang indah – indah aja (heee..Sok Romantis)

I’am 04 12 2011

Kegalauan Intelektual

Bulan ini akhir pendaftaran wisuda jika tidak menyelesaikan proyek ini, itu artinya aku sudah tiga kali melewati proses yang bagi orang “sacral” tetapi bagiku “aneh” karena  memakai baju yang aneh dan upacara yang aneh .Peserta diwajibkan memakai pakaian yang gombreng dengan topi segi lima ditambah kain berwarna yang mirip selendang. Entahlah, apa maksud semuanya itu,toh aku tidak pernah mendapatkan penjelasan atau makna pakaian dan acara seremonial yg aneg  tersebut. Yang aku tahu selain ka’bah, disanalah (gedung BarugaA.P. Pettarani)  tempat yang diidam – idamkan mahasiswa unhas untuk membawa kedua orang tuanya.

            Memang , kedua orang tuaku sudah aku ajak kesana. Tapi kali ini mereka meminta kembali . aku juga pusing padahal mereka sudah berfoto  denganku sambil memakai baju gombreng(baca:baju toga) dan foto itu sudah dibingkai serta dipajang di ruang tamu. Setelah kurenungkan ,ternyata aku sudah offside(kelebihan semester)  dikampusku ,itu berarti biaya kuliah akan dikeluarkan lagi dari Kas keluargaku yang semakin menipis ,sementara bapak sudah pensiun .(Dasar anak tdk tahu diri;gumamku )

            Ada beberapa penjelasan mengenai kenapa sampai saat ini belum selesai – selesai (penelitian) juga.Pertama, Membayar dosa masa lalu.Ketika masih menyelesaikan skripsi dulu, aku mengangkat tema penelitian yang terbilang masih baru , karena keterbatasan objek penelitian dan referensi serta waktu dan biaya akhirnya aku memilih banting setir memilih judul “sejuta umat”  padahal ketika itu aku sudah selesai ujian proposal. Konskwensinya idealisme bergeser ke pragmatisme dan kepuasan intelektual tidak terpenuhi walaupun bergelar sarjana. Nah, berangkat dari itu aku sudah berjanji dan bertekad akan menggantinya ketika kelak diberi izin dari sang khalik untuk mencicipi kampus yang kedua kalinya. Alhamdulillah Doa tersebut dikabulkan dan sementara ini masih proses penyelesaian.  Aku tahu, hasil karya kita dikampus itu tidak dihargai tapi bagiku ada kepuasan tersendiri yang tak dapat diukur dengan uang. Teman – temanku memilih bahwa tesis adalah 10 kumpulan tesis  menjadi satu. Dosen penguji pun juga acuh tak acuh .Jadi, jangan heran klo banyak tesis setara dengan skripsi bahkan masih berkualitas skripsi yang dibuat oleh mahasiswa yg juga “betul2” membuat skripsi.

             Kedua , Tidak Fokus. Tidak konsentrasi dalam menyelesaikan  penelitian ini karena disebabkan pekerjaan walaupun tidak sulit ,namun dituntut untuk membaca buku – buku yang tidak sesuai dengan penelitianku. Disamping itu ada juga beberapa kegiatan ,teman – temanku menyebutkannya “proyek tengkyu” tapi itu bagiku “proyek Tuhan”.

www.ceil-piette.gov.ar
            Ketiga Kurang referensi. Judul yang aku angkat kali ini membutuhkan referensi yang banyak karena metode penelitiannya menggunakan pendekatan kualitatif. Dan aliran/Mazhab yg besar dikampusku menganut paham paham Cartesian Newtonian atau kuantitatif jadi susah mencari dosen yg bisa diajak sharing2 serta hasil penelitian yg bergenre sama. Keempat, Aturan Birokrasi. Selain pengurusan surat persuratan yang rumit dan lama terjadi di pemerintahan ternyata dikampusku juga  sama . Aku membutuhkan banyak surat izin penelitian karena setiap tidak ditanggapi oleh perusahaan maka aku ganti lagi. Issu yg aku angkat dalam penelitian ini memang “sensitive” bagi perusahaan jadi wajar aja kalau sering ditolak.  
            KelimaMood. Inilah faktor yang paling berpengaruh ,jika diregresikan maka hasilnya positif dan signifikan dengan R 60%  sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Jika si mood itu bisa beli maka aku akan membelinya,heee. Mencari “irama” yg pas untuk mengerjakan penelitian ini memang sangat sulit. Atau karena tidak ada yang mengingatkan atau memotivasi yaa..heee. Godaan diluar untuk melakukan gerakan- gerakan tambahan sangat dahsyat. Seperti nonton Tv, ngenet,ngumpul2,diskusi2,futsal,renang,rapat2,dll. Mungkin juga membuat catatan /tulisan ini adalah godaan penghambat  ,Tidak. Aku menulis ini hanya mengeluarkan pikiran2,khayalan2 dan perasaan2 yg tersimpan agar memacu aku lagi untuk menulis dan menyelesaikan penelitian ini serta beban – beban itu keluar. Karena menurut seseorang pakar, menuliskan perasaan2 kita akan membantu kita menghilangkan stress. Semoga teori ini terbukti.Amin.

Nah, kegalauan inilah yang membuat hari-hariku terasa suram, ingin cepat2 mengakhiri “pertempuran” ini agar bisa fokus ke Philosophia dan agenda – agenda yang menyangkut masa depan.
Mohon Doa nya…

Selamat "Adik"

HPku berdering tepat disamping telingaku ketika berbaring melepas kepenatan. Seorang kawan lama menelpon, menanyakan kabar,berbincang dan mencairkan kerinduan. Diujung akhir pembicaraan dengan logat khasx memberitahukan (dengan ragu – ragu  dan seolah ingin mengecek keabsahanx) mengabarkan bahwa dua teman (adik angkatan) kita akan segera menikah di bulan ini.

Akupun mengiakan isu bahagia yg sedap tersebut ,tentunya dari informasi yang sy dapatkan dari teman-teman..

Perasaan senang bahagia mendengarkan kabar tersebut. Disamping mereka dekat (dianggap saudara) Mereka juga adalah perempuan-perempuan terbaik di masanya ,kader hebat yg pernah lahir di kampus berlogo ayam jantan  . Mereka mengganggap Tanggung jawab intelektual bukan hanya berarti membela kaum musthadafin tetapi bertanggung jawab juga terhadap  mata kuliahnya sebagai pilihan sadar untuk menjadi mahasiswa ekonomi.

Dimana teman2nya hanya sibuk membaca buku – buku akuntansi /manajemen ,selain buku perkuliahan dia juga rajin membaca buku agama, sosial, psikologi, dan bacaan lainnya. Baginya buku akuntansi/manajemen tidak cukup untuk menyelami lautan kehidupan.

Disaat teman-temannya sibuk bersosialita di mall, dia sibuk mempersiapkan /mengurusi,mendidik,mencerdaskan  orang – orang yang kelak akan mengganti posisinya di lembaga kemahasiswaan.

Disaat teman-temannya asyik mengobrolkan artis – artis dan trend masa kini , dia malah mendiskusikan bagaimana Indonesia masa lalu,kini,dan esok.

Mereka tahu bahwa apa yang akan dilakukan ketika kelak akan berkeluarga karena Bunda Fatimah Az- Zahra adalah tokoh panutan  mereka .

Banyak cerita kebaikan - kebaikan yang melukiskan mengenai mereka yg tak mungkin digoreskan dimedia yg terbatas ini, Mudah –mudahan mereka masih ingat  bahwa mendidik anak dan berkhidmat ke suami sama dengan mendidik bangsa karena perempuan adalah pemain kunci yang akan menentukan nasib bangsa lewat anak-anak mereka dan pengkhidmatan mereka terhadap suami akan berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat. Tidak akan lahir 'superman' tanpa 'superwoman'. Begitulah kira – kira.

Sungguh beruntung pria yang menyatukan jiwa dengan dirinya.

Semoga menjadi keluarga Sakinah (Ketenangan lahir dan batin),Mawaddah( kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk.),Wa Rahmah (keluarga yang didasarkan pada rasa cinta kasih dan sayang)

Selamat berbahagia,semoga "nilai – nilai" tersebut masih terpatri dalam diri kalian dan terpancar menyinari rumah tangga kalian.


i'am 20112011