Aku memilih bukubuku yang terbaring bersamaku,
Menghanyutkan perasaan yang terpendam.
Aku memilah juduljudul yang menyendiri,
Menunggu di halte kerinduan.
Aku menoleh katakata yang dapat mewakili malamku,
Mengeja dan memperdengarkanmu.
Diantara tujuh tak ada yang kau suka,
selain cinta bukan iga.
Kau menolak karena itu bukan imajiku.
Akhirnya kau merengek seolah kehausan sajak.
Dikeheningan ini kau bosan dibacakan,
Namun kau ingin dibuatkan.
Misdaq puisiku adalah kau,
Karena kau adalah puisi.
Suara tuuuutt melenyapkan malam.
Sekejap,tibatiba...