Berawal dari diskusi :
Ketika itu ku bertemu dgn seorang yg memberikan " coretan " dalam hidupku, sy pun banyak belajar dari beliau walaupun jarang bertemu. Seperti biasanya ketika bertemu , pasti banyak menggali informasi & pengetahuan yg beliau miliki. Akupun sadar ( dalam aspek tertentu ) setelah ku mendengar, bahwa semuanya itu usaha yg dilakukan oleh zionis u/ menjatuhkan umat muslim dari agamanya.
Adapun inti diskusi ( upaya zionis ) itu adalah :
@ AA' GYM dgn Poligamix
Org yg sedikit paham tentang agama, pasti mengetahui bahwa poligami pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan juga pernah Beliau tidak melakukanx. ( nb: butuh penjelasan lebih detail tpi nanti lain waktu ). Hal ini mencitrakan bahwa ulama Islam yakni aa' gym penindas perempuan dgn cara poligamy.
@ Syekh Puji dgn Paedophilia
Para ulama mengetahui bahwa nikah dgn usia 12 tahun itu sah menurut Islam , cuma aturan negara Indonesia yg melarang . Hal ini mencitrakan Tokoh Islam yakni Syekh Puji mengeksploitasi anak - anak dibawah umur dgn Tuduhan paedophilia.
@ Kerajaan Islam ( Kesultanan Kelantan vs Manohara )
Terlepas dari siapa yg salah perseteruan tersebut, ini juga menandakan/ mencitrakan bahwa pemimpin Islam suka menganiaya istrinya.
Yaaa,,, itulah salah satu agenda dan masih banyak agenda zionis lainnya yg sadar atau tidak berada disekitar kita, Media Televisi banyak memberi sumbangsih terhadap agenda tersebut,,,,,,
(Nb: Masih mau diedit & Ditambahkan,,,,)
Yang anda sebutkan bukanlah agenda zionis, tapi agenda Islam fundamentalis. Di Indonesia tidak ada kebebasan berpikir, sehingga yang diketahui kebanyakan orang hanya gagasan fundamentalis (termasuk kebenciannya kepada yang bersifat sekuler dan kritis) tanpa mereka pernah menyadari bahwa itu gagasan fundamentalis. Mengapa? Karena pemikiran dan buku2 yang mendorong pemikiran kritis terhadap agama tidak ada - toko buku takut menjualnya dan perpustakaan tidak menyediakannya. Demokrasi yang sebenarnya tidak ada, karena semua orang masih dibayang2i ancaman dari kaum konservatif dan fundamentalis - merekalah yang justru menikmati demokrasi, karena kini mereka bebas menyebarkan ajarannya yang sederhana namun menyesatkan.
BalasHapus