Hiruk Pikuk kota menyulap ketidakberdayaan kita untuk meninggalkannya. " JoGja itu Candu " kata temanku, aku analogikan sebatang rokok ,kenikmatanya berada pada hisapan terakhir - terakhir ketika api mulai mendekati filter rokok tersebut. Begitu juga kota Pariwisisata ini, bagiku moment - moment berharga pada waktu ketika hendak untuk meniggalkanya , apalagi jika berada ditaman kota pada malam hari sambil mendengar pengamen menyanyikan lagunya " katon "
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Yogya
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
*Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, ditelan deru kotamu
Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
Ahh.,,,.,
Mempunyai Ruh Tersendiri dibanding Kota lain.
Tak ada penyesalan tuk berada dikota pendidikan ini.
Ingin selalu tetap menikmati suasananya.
Namun, Harus pada titik Equilibrium. antara Agenda (Kebutuhan) yang mendesak di Makassar dengan Romantisme Intelektual dengan kota Jogja. Disatu sisi mengingat Tanah Kelahiran disisi lain ingin slalu berada disini. Walaupun tingkat hormon hedonism sangat tinggi tapi masih ada saja anak - anak muda yg melestarikan kebudayaanya. Walaupun banyak hal yg mesti digugat ,yg kadang keindahanya menipu kita karena masih banyak sendi - sendi kemiskinan disela - sela tulang rusuk yg mencuat . Tapi
suasana kotanya dapat menggaburkannya jika hanya melihatnya dengan Kasat Mata.
Thank's Semua , yg telah mengisi kekosongan Hidup ini.
Thank's semua yg mematahkan alienasiku.
Thank's atas waktu dan Materix.
Thank's atas perjuangan dan pengorbanannya.
JogJa;;Waktu yg mempertemukan kita , waktu pulalah yg memisahkan kita demi Kebutuhan yg lebih penting dalam Pengembaraan didunia fana ini.
(Baca sesuai irama lagunyaa_)
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Yogyaaa.......
joGja, 31 January 2010
Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat
Penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Yogya
Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
*Musisi jalanan mulai beraksi
Seiring laraku kehilanganmu
Merintih sendiri, ditelan deru kotamu
Walau kini kau t’lah tiada tak kembali
Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Izinkanlah aku untuk s’lalu pulang lagi
Ahh.,,,.,
Mempunyai Ruh Tersendiri dibanding Kota lain.
Tak ada penyesalan tuk berada dikota pendidikan ini.
Ingin selalu tetap menikmati suasananya.
Namun, Harus pada titik Equilibrium. antara Agenda (Kebutuhan) yang mendesak di Makassar dengan Romantisme Intelektual dengan kota Jogja. Disatu sisi mengingat Tanah Kelahiran disisi lain ingin slalu berada disini. Walaupun tingkat hormon hedonism sangat tinggi tapi masih ada saja anak - anak muda yg melestarikan kebudayaanya. Walaupun banyak hal yg mesti digugat ,yg kadang keindahanya menipu kita karena masih banyak sendi - sendi kemiskinan disela - sela tulang rusuk yg mencuat . Tapi
suasana kotanya dapat menggaburkannya jika hanya melihatnya dengan Kasat Mata.
Thank's Semua , yg telah mengisi kekosongan Hidup ini.
Thank's semua yg mematahkan alienasiku.
Thank's atas waktu dan Materix.
Thank's atas perjuangan dan pengorbanannya.
JogJa;;Waktu yg mempertemukan kita , waktu pulalah yg memisahkan kita demi Kebutuhan yg lebih penting dalam Pengembaraan didunia fana ini.
(Baca sesuai irama lagunyaa_)
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Yogyaaa.......
joGja, 31 January 2010