Jembatan layang (fly over) merupakan tempat yang tepat jika ingin meIihat semut biru ini dari atas, mereka seperti semut yang berkelompok, berbaris dan berkerumun. Aku lupa nama artis yang memberikan label itu terhadap kendaraan andalan masyarakat kota Makassar ini, aku cuma pernah dengar dari kawan yang ia juga dapatkan pernyataan dari seorang artis itu ketika berkunjung ke Makassar. Walaupun salah satu penyebab kemacetan dijalan raya, pete’-pete’ tetap menjadi primadona khususnya bagi kelas menengah kebawah, termasuk aku.
Di pete’ – pete’ aku lebih menyukai duduk dibarisan belakang sopir. Kau tahu kenapa ?.Pertama, posisi duduk di belakang sopir membuat kita berhadapan atau memandang keluar pinggir jalan dengan objek beraneka ragam seperti trotoar, pohon, penjual, anak kecil yang berlari, gubuk kecil di samping bangunan tinggi, gadis yang menunggu seseorang, serta aktivitas masyarakat lainnya. Berbeda jika memilih tempat duduk sebelah yang ada hanyalah mobil, motor dan becak motor. Monoton dan sangat membosankan. Kedua, karena posisi duduk tersebut membawa masa kanak-kanak aku yang menyukai objek berjalan/bergerak di luar mobil padahal mobil yang bergerak, hal ini aku ketahui ketika duduk dibangku kelas nol. Sangat mengagumkan melihat pohon bergerak meninggalkan kita.
Jangan sekali – kali menyukai melihat kebelakang mobil karena kau akan melihat muka masam pengemudi ketika pete’-pete’ akan berhenti secara tiba-tiba tanpa penanda. Satu lagi kebiaasaan sopir pete’-pete’, ia akan mengurangi kecepatan dan berhenti jika bertemu dengan lorong begitu pula jika mendapati orang yang berdiri di pinggir jalan (walaupun orang itu tidak bermaksud menunggu pete’-pete’). Bukan cuma sopir, calon penumpang juga punya kebiasaan buruk, ketika ditanya sama sopir dengan satu kata tanpa kata/kalimat pertanyaan tapi hanya menyebut tempat. SENTRAL*? Dia menjawab tanpa ekspresi, tanpa tanda,tanpa jawaban dan membuang wajahnya ke arah lain.
* Di Makassar, dalam dunia transportasi sentral berarti pasar sentral atau pusat perbelanjaan terbesar dan rata-rata pete’-pete’ melewati jalur ini.
(Kamis Malam 04072013, Ditulis dalam perjalanan dari tamalanrea menuju toddopuli dengan penumpang tiga orang)
0 komentar:
Posting Komentar