HPku berdering tepat disamping telingaku ketika berbaring melepas
kepenatan. Seorang kawan lama menelpon, menanyakan kabar,berbincang dan
mencairkan kerinduan. Diujung akhir pembicaraan dengan logat khasx
memberitahukan (dengan ragu – ragu dan seolah ingin mengecek
keabsahanx) mengabarkan bahwa dua teman (adik angkatan) kita akan segera
menikah di bulan ini.
Akupun mengiakan isu bahagia yg sedap tersebut ,tentunya dari informasi yang sy dapatkan dari teman-teman..
Perasaan
senang bahagia mendengarkan kabar tersebut. Disamping mereka dekat
(dianggap saudara) Mereka juga adalah perempuan-perempuan terbaik di
masanya ,kader hebat yg pernah lahir di kampus berlogo ayam jantan .
Mereka mengganggap Tanggung jawab intelektual bukan hanya berarti
membela kaum musthadafin tetapi bertanggung jawab juga terhadap mata
kuliahnya sebagai pilihan sadar untuk menjadi mahasiswa ekonomi.
Dimana
teman2nya hanya sibuk membaca buku – buku akuntansi /manajemen ,selain
buku perkuliahan dia juga rajin membaca buku agama, sosial, psikologi,
dan bacaan lainnya. Baginya buku akuntansi/manajemen tidak cukup untuk
menyelami lautan kehidupan.
Disaat teman-temannya sibuk
bersosialita di mall, dia sibuk mempersiapkan
/mengurusi,mendidik,mencerdaskan orang – orang yang kelak akan
mengganti posisinya di lembaga kemahasiswaan.
Disaat
teman-temannya asyik mengobrolkan artis – artis dan trend masa kini ,
dia malah mendiskusikan bagaimana Indonesia masa lalu,kini,dan esok.
Mereka
tahu bahwa apa yang akan dilakukan ketika kelak akan berkeluarga karena
Bunda Fatimah Az- Zahra adalah tokoh panutan mereka .
Banyak
cerita kebaikan - kebaikan yang melukiskan mengenai mereka yg tak
mungkin digoreskan dimedia yg terbatas ini, Mudah –mudahan mereka masih
ingat bahwa mendidik anak dan berkhidmat ke suami sama dengan mendidik
bangsa karena perempuan adalah pemain kunci yang akan menentukan nasib
bangsa lewat anak-anak mereka dan pengkhidmatan mereka terhadap suami
akan berpengaruh terhadap kondisi sosial masyarakat. Tidak akan lahir
'superman' tanpa 'superwoman'. Begitulah kira – kira.
Sungguh beruntung pria yang menyatukan jiwa dengan dirinya.
Semoga menjadi keluarga Sakinah (Ketenangan lahir dan batin),Mawaddah( kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk.),Wa Rahmah (keluarga yang didasarkan pada rasa cinta kasih dan sayang)
Selamat berbahagia,semoga "nilai – nilai" tersebut masih terpatri dalam diri kalian dan terpancar menyinari rumah tangga kalian.
i'am 20112011
0 komentar:
Posting Komentar